Penguatan Kinerja Pelayanan Keperawatan Melalui Model Tata Kelola SDM Keperawatan Berbasis Digital Dan Budaya Sigap Untuk Peningkatan Efektivitas Pelayanan Di RSUD Anugerah Sehat Afiat Kota Depok
Pelayanan keperawatan merupakan komponen kunci dalam sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kualitas layanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kinerja sumber daya manusia (SDM) keperawatan, yang dalam praktiknya kerap menghadapi tantangan seperti keterbatasan jumlah tenaga, distribusi beban kerja yang tidak merata, serta lemahnya sistem supervisi dan pengawasan yang berkelanjutan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Anugerah Sehat Afiat Kota Depok serta menindaklanjuti amanat Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Tahun 2025, telah disusun Rancangan Aksi Perubahan (RAP) oleh Ade Suhendri, S.Kep., Ners.,S.H.,M.Kes dengan judul " Penguatan Kinerja Pelayanan Keperawatan Melalui Model Tata Kelola SDM Keperawatan Berbasis Digital Dan Budaya Sigap Untuk Peningkatan Efektivitas Pelayanan Di RSUD Anugerah Sehat Afiat Kota Depok”
RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) Kota Depok melaksanakan aksi perubahan berupa Model Tata Kelola SDM Keperawatan Berbasis Digital dan Budaya SIGAP sebagai bagian dari upaya transformasi pelayanan kesehatan. Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan manajemen sumber daya manusia keperawatan yang kompleks, serta meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan mutu layanan.
Model tata kelola ini mengintegrasikan teknologi digital dalam proses perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan, penugasan berbasis beban kerja, supervisi klinis berbasis data, serta evaluasi kinerja yang lebih terukur. Di sisi lain, penguatan budaya kerja SIGAP (Senyum, Inovatif, Gesit, Aktual, Profesional) menjadi landasan perilaku organisasi dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan berorientasi pada keselamatan pasien.
Hasil yang dicapai dari inovasi ini yaitu Efisiensi operasional melalui digitalisasi tata kelola SDM, sehingga proses penjadwalan, monitoring, dan evaluasi lebih cepat dan akurat. Peningkatan kompetensi perawat melalui pelatihan digital dan supervisi klinis yang sistematis, Penguatan budaya kerja yang mendorong kolaborasi tim dan profesionalisme dalam pelayanan.
Implikasi strategis dari inovasi ini yaitu tidak hanya meningkatkan kinerja internal RSUD ASA, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa inovasi program layanan yang dapat diadopsi atau direplikasi oleh rumah sakit lain. Dari sisi efisiensi, model ini mampu menghemat sumber daya sekaligus mengonversi nilai manfaat keuangan melalui pengurangan biaya lembur, optimalisasi beban kerja, dan peningkatan produktivitas.
Dengan capaian tersebut, aksi perubahan ini diproyeksikan berkelanjutan melalui integrasi ke dalam SKP pegawai, Renstra RSUD, serta kebijakan manajemen SDM di level daerah. Dukungan dari stakeholder internal dan eksternal juga memperkuat potensi replikasi model ini sebagai standar baru tata kelola SDM keperawatan berbasis digital di Indonesia.